Konsep Pendidikan Demokrasi Perspektif Islam: Upaya Mendidik Generasi Menjadi Moderat dan Madani
DOI:
https://doi.org/10.5281/zenodo.7030495Kata Kunci:
Pendidikan, Demokrasi Islam, Moderat, Madani, Education, DemocracyAbstrak
Politik yang diusung oleh Islam Ahlu as-Sunnah wa al-Jamaah (Aswaja) berprinsip (1) at-tawasuth (moderat, tengah-tengah) atau tak ekstrem, tak anti konsep bernegara memilih asas teokrasi (ketuhanan), aristokrasi (kerajaan), demokrasi (kerakyatan), atau lainnya. Kata kuncinya memenuhi aspek syura (musyawarah), al-’adl (keadilan), al-musawah (kesetaraan derajat), dan al-hurriyyah (kebebasan) dengan menjaga 5 prinsip asas manusia (al-usul al-khamsah): menjaga jiwa (hifdzu an-nafs), agama (hifdzu ad-din), harta benda (hifdzu al-mal), identitas asal-usul/keturunan (hifdzu an-nasl), dan harga diri/kehormatan (hifdzu al-‘irdh), (2) at-tawazun; seimbang dalam penerapan kaidah, teks, rasio, dan realitas, (3) al-i’tidal (tegak lurus) atau tak mudah terprovokasi, dan (4) at-tasamuh (menjunjung tinggi sikap toleran). Realisasi prinsip tersebut pada hakikatnya merupakan inti ajaran Islam dalam kehidupan, termasuk berpolitik. Bila terealisasi, tidak perlu memaksakan diri dalam bentuk simbolisasi ’berwarna’ kearab-araban atau kebarat-baratan. Negeri ini kaya dengan simbol, sehingga ragam simbol untuk diayomi negara yang merupakan esensi negara Bhinneka Tunggal Ika. Perbedaan itu anugerah Ilahi, kehendak Ilahi, sehingga saling menghormati di tengah perbedaan. Mengeratkan perbedaan untuk saling mengenal dan memahami sehingga saling menolong berbekal perilaku bijaksana. Hal ini menjadi titik tekan dari pendidikan demokrasi perspektif Islam.
Referensi
Jalaluddin Rahmat, “Islam dan Demokrasi”, dalam Magnis Suseno, dkk., Agama dan Demokrasi, (Jakarta: Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat, 1992), hal. 40
Munawir Sjadzali, Islam dan Tata Negara: Ajaran, Sejarah dan Pemikiran, (Jakarta:UI Press, 1990), hal. 172
M. Syafi’I Anwar, Pemikiran dan Aksi Islam Indonesia, (Jakarta: Paramadina, 1995), hal 226
Khamami Zada, Islam Radikal: Pergulatan Ormas-ormas Islam Garis Keras di Indonesia, (Jakarta: Teraju, 2002), hal. 132-136
Fikri, M. Sirajudin, and Abdur Razzaq. "Konsep Demokrasi Islam Dalam Pandangan Kuntowijoyo (Studi Pada Sejarah Peradaban Islam)." Wardah 16.1 (2015): 95-104.
Miriam Budiarjo. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005.
Marwan Ja’far, “Islam dan Nilai Kebangsaan.” dalam Republika, 23 Agustus 2013, hlm. 6.
Hafidhuddin, Didin, “Politisi Bermoral”, Republika, 24 Januari 2004.
Kurnia, Abdi D, “Politik Islam”, Republika, 21 Mei 2010.
Effendi, Bahtiar. “Demokrasi dan Agama: Eksistensi Agama dalam Politik “ dalam M. Deden Ridwan dan Asep Gunawan. Demokratisasi Kekuasaan. Jakarta: LSAF-TAF, 1997.
M. Amin, Rais. Demokrasi dan Proses Politik. Jakarta: LP3ES, 1996.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Kategori
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 Rafi Setiawan Berti Putra, Muhammad Alauddin Azhary, Mochammad Rizky Adi Palefi

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.