PERAN ATALAKI (LEMBAGA ADAT) TERHADAP TARIAN MURE SEBAGAI WUJUD MENJAGA KETAHANAN SOSIAL BUDAYA DALAM WILAYAH HUKUM ADAT NGGELA DESA NGGELA KABUPATEN ENDE”
DOI:
https://doi.org/10.5281/zenodo.13336691Kata Kunci:
Peran Ata Laki, Tarian Mure Wilayah Hukum Adat NggelaAbstrak
Seni tari merupakan budaya bangsa, suatu bentuk refleksi dari siklus kehidupan bangsa yang telah lama ada. Peran Atalaki (Lembaga Adat)Terhadap Tarian Mure Sebagai Wujud Menjaga Ketahanan Sosial Budaya dalam Wilayah Hukum Adat Nggela sangat diperlukan. Hasil penelitian menemukan bahwa dalam menjaga dan melestarikan budaya sebagai warisan leluhur, Atalaki (Lembaga Adat) semakin pudar kepedulian terhadap tarian Mure, hal ini tercipta karena pihak Atalaki (Lembaga Adat) tidak mampu menjalankan perannya sebagai pihak yang Memegang Amanah, pihak yang Memberi Teladan, dan sebagai pihak yang Bertanggung Jawab atas eksistensi Tarian Mure dalam wilayah hukum adat Nggela. Hal ini disebabkan oleh berbagai kendala, yaitu: 1) Pemahaman tentang tarian Mure oleh Atalaki (Lembaga Adat) sangat minim; 2) Semakin maraknya budaya asing merambah masuk dalam kehidupan masyarakat adat Nggela, 3)Tidak adanya Peraturan dan sanksi yang tegas dari Atalaki (Lembaga Adat) yang melarang (Pire)/membatasi budaya asing masuk di dalam masyarakat adat Nggela; 4) tidak adanya keteladanan dari para Atalaki (Lembaga Adat); 5) Kurang adanya kemauan dari masyarakat dalam wilayah hukum adat Nggela khususnya generasi muda untuk menari tarian Mure,6) Mudahnya mengakses informasi melalui media masa. Upaya yang dilakukan yakni meningkatkan peran Atalaki (Lembaga Adat)yaitu: 1) Atalaki (Lembaga Adat); 2) Atalaki (Lembaga Adat) ; 3) Atalaki (Lembaga Adat); 4) Atalaki (Lembaga Adat), yang berimplikasi pada ketahanan sosial budaya di dalam wilayah hukum adat Nggela.
Referensi
Basrie, Chaidir., 2008, Teori Ketahanan Nasional, Gagasan, Proses kajian dan Pengembangannya, Yogyakarta:Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada.
Bego, Karolus Charlaes, 2019, Peran Mosalaki (Tokoh Adat) Terhadap Tarian Napa Nuwa Sebagai Wujud Menjaga Ketahanan Sosial Budaya Masyarakat Adat Wolotopo
Denzin K. Norman, Lincoln S. Yvonna., 2009, Hand book of Qualitative Research, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hani, Dewi., 2010, Seni Tadisional: Sebuah Tinjauan Sosial-Budaya terhadap Perkembangan Seni Benjang di Ujung berung Bandung Tahun 1977-1996, Skripsi: Universitas Pendidikan Indonesia.
Hasibuan, M. U.Syadat., 2008, Revolusi Politik Kaum Muda, Jakarta:Yayasan Obor Indonesia.
Horton, Paul B. And Hunt, Chester L, (alih bahasa Aminudin Ram dan Tita Sobari)., 1996, Sosiologi edisi keenam. Jakarta: Pt. Gelora Aksara Pratama.
Kaelan, H., 2012, Problem Epistemologis Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara, Yogyakarta: Paradigma
Karsono, Dedi., 1999, Kewiraan, tinjauan strategis dalam berbangsa dan bernegara, Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia
Kuntowijoyo., 2006, Budaya dan Masyarakat Edisi Paripurna, Yogyakarta: Tiara Wacana.
Lemhanas (Lembaga Pertahanan Nasional) Kerjasama dengan Dirjen Dikti, Departemen P dan K., 1990, Kewiraan untuk mahasiswa, Jakarta: Pt. Gramedia
Lemhanas (Lembaga Pertahanan Nasional) , 1997, Tolak ukur kondisi ketahanan nasional, Jakarta: PT. Aries Lima.
Maharani, Risda Tyas., 2012, Pengaruh Facebook terhadap Ketahanan Sosial Budaya di Kalangan Pelajar (Studi Kasus Facebook di SMPN 51 Jakarta), Tesis: Universitas Gadjah Mada.
Meinarno A. Eko, dkk., 2011, Manusia dalam Kebudayaan dan Masyarakat, Jakarta: Salemba Humanika.
Moleong,L.J., 2011, Metodoligi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Pranowo, M. Bambang, 2010, Multi Dimensi Ketahanan Nasional, Jakarta: Pustaka Alvabet
Purnomo, M Daldiri Dwi., 2011, Peran Upacara Grebeg Keraton Ngayogyakarta dalam Mendukung Ketahanan Sosial Budaya di Kota Yogyakarta, Tesis: Universitas Gadjah Mada.
Saraswati, Retno., 2011, Budaya Gotong Royong dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Sosial Budaya di Era Globalisasi (Studi Kasus pada Masyarakat Cisaranten Endah), Tesis:Universitas Gadjah Mada.
Shadily, Hasan., 1984, Sosiologi Untuk Masyarakat, Jakarta: PT. Bina Aksara.
Soekanto, Soerjono., 2005, Sosiologi, Yogyakarta: Raja Grafind Persada.
Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, Bandung: Alfabeta
Sugiyono., (2013). Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta
Sutrisno,M. dan Putranto, H., 2005, Teori-teori Kebudayaan. Yogyakarta:Penerbit Kanisius.
Umar, Kayam dan Colleta, Nat J.., 1987, Kebudayaan dan Pembangunan Sebuah Pendekatan terhadap Antropologi Terapan di Indonesia, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
Wibowo, Fred., 2007, Kebudayaan Menggugat, Yogyakarta: Pinus Book Publisher.
https://walidrahmanto.blogspot.com/2011/06/teori-teori-budaya-perspektif-dampak-perubahan-budaya-di-indonesia di unduh tanggal 27 Juni 2019.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Kategori
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Karolus Charlaes Bego

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.